Rumah Tangga yang bahagia dan sejahtera adalah impian dan dambaan bagi setiap orang. Banyak yang telah menemukannya, namun tidak sedikit yang masih terus berjuang atau bahkan berhenti ditengah jalan, terlebih karena adanya tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Menurut psikolog Roslina Verauli faktor pemicu kekerasan ada tiga macam.
Stres Ekonomi
Faktor yang satu ini sangat sering terjadi dalam sebuah rumah tangga. Dimana ekonomi berperan penting dalam kehidupan sehari-hari. Good parents, dalam menyikapi masalah ini, masing-masing pihak harus berperan sesuai dengan perannya masing-masing. Contoh, seorang kepala rumah tangga harus bekerja dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Narkoba dan Alkohol
Pasangan dengan ketergantungan pada alkohol dan narkoba sangat rentan memicu permasalahan dalam rumah tangga. Terkadang suami/istri yang terlalu banyak konsumsi narkoba atau alkohol tidak sadar dengan tindakan yang dilakukannya sehingga menyebabkan kekerasan dalam rumah tangga.
Gangguan Kepribadian
Pasangan dengan gangguan kepribadian (antisocial, borderline personality). Dalam kasus yang satu ini, pasangan yang memiliki gangguan antisosial atau bersifat individualis dapat menyebabkan dirinya menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhannya.
Kekerasan dalam rumah tangga juga berpotensi berulang saat kekerasan terjadi, pelaku justru memperoleh penguatan saat pasangan “bersedia” diperlakukan secara kasar dengan kekerasan fisik. Untuk itu dibutuhkan konseling dan penguatan pribadi dalam hal keimanan. Pasangan yang bermasalah wajib berkonsultasi dengan psikolog, orang dewasa yang dipercaya ataupun ke gembala dan pendeta.